Pernikahan, Tips

Agar Tidak Takut Menikah, Bicarakan 5 Hal Ini pada Calon Pasanganmu

Setelah melihat jawaban-jawaban dari status survey seorang teman Facebook tentang menikah, saya cukup terkejut saat mendapati sebagian besar isi jawabannya adalah TAKUT MENIKAH.

Mereka bilang takut kalau setelah menikah ternyata salah pilih orang. Takut kebebasannya jadi berkurang. Takut tidak bisa kemana-mana. Takut kewajibannya jadi bertambah karena sudah ada pasangan. Takut masa lalu yang kelam terulang lagi. Endebrei endebrei lainnya yang mungkin panjang jika saya jabarkan.

Wajar sih, dan memang tidak sepenuhnya salah. Karena seperti yang sering saya bilang pernikahan bukan hanya sekedar sah. Justru dengan menikah kita memang jadi punya tanggung jawab baru. Tapi jika boleh saya katakan, ketakutan itu juga tidak sepenuhnya benar. Mari saya jabarkan.

  • Kebebasan

Sebenarnya agak rancu karena kebebasan seperti apa yang dimaksud? Tapi oke, mungkin iya kalau setelah menikah kebebasan kita jadi berkurang. Tidak bisa sebebas kemana pun seperti saat kita masih single. Jelas karena sekarang kita sudah hidup dengan orang lain aka pasangan. Maka kita harus menghormatinya dengan mengendalikan perilaku kita. Atau tidak bisa sebebas mau berbuat apapun. Karena lagi-lagi kita sudah tidak hidup sendiri. Sehingga ada kewajiban baru yang harus kita tunaikan. Apalagi jika posisi kita sebagai istri. Maka apapun langkah kita, harus dengan seizin suami.

  • Trauma masa lalu

Masa lalu itu hanya butuh PENERIMAAN dan MEMAAFKAN. Tidak ada orang yang TIDAK memiliki masa lalu. Semua punya masa lalu. Tapi masa depan kita TIDAK tergantung masa lalu itu. Melainkan bagaimana cara pandang dan perilaku kita SAAT INI.

  • Takut salah pilih

Soal takut salah pilih orang, ini yang sebenarnya tidak perlu ditakuti. Karena sekarang kan sudah zamannya kebebasan ya. Kita berhak menentukan dengan siapa kelak kita menikah. Sudah bukan Siti Nurbayalah ya yang dipaksa-paksa dijodohi. Anak muda zaman now mana mau dijodohi begitu *ya toh?Β  ?

Jadi biar tidak salah pilih orang, hal pertama yang harus kita lakukan adalah BERCERMIN. Bukan ngaca biasa maksudnya ya. Tapi mengenal diri sendiri dulu. Saya itu bagaimana sih? Apa sih prinsip dan tujuan hidup saya? Apa sih yang saya sukai dan nggak saya sukai? Saya ingin punya pasangan yang bagaimana sih?

Maka ketika kita sudah mengenal dan menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tadi, ke depannya kita akan lebih mudah menentukan siapa yang bisa jadi pasangan kita kelak. Dengan kata lain kita jadi bisa menentukan tujuan,Β  target yang seperti apa yang kita inginkan dari pasangan nanti.

Dan terinspirasi dari postingan Mak Virly tentang Pre Marriage Talks, saya setuju. Ketika ada calon yang benar datang pada kita untuk melamar, maka kita bisa mulai dengan membicarakan 5 hal ini:

Hal yang perlu dibicarakan dengan calon pasangan sebelum menikah

Visi misi dalam berumah tangga

Setiap orang pasti punya tujuan ketika menikah. Mungkin kita bisa mulai dengan mempertanyakan apa visi misi calon dalam berumah tangga. Supaya kita bisa melihat apakah visi misinya cocok dengan tujuan kita atau tidak.

Hal-hal prinsipil. Ex: apa yang disukai dan tidak.

Kita punya prinsip pasangan harus seiman. Maka kita pasti akan memilih pria/wanita yang juga seiman. Kita tidak suka laki-laki perokok, maka ketika calon yang datang merokok, jelas kita sudah bisa menentukan bahwa dia tidak cocok. Ya contohnya kurang lebih seperti itu. Hal-hal apa saja yang sudah menjadi prinsip kita. Apa yang kita sukai dan tidak. Itu bisa menjadi pertimbangan kita untuk memutuskan cocok tidaknya sang calon.

Kebiasaan-kebiasaan di rumah.

Jangan salah, kebiasaan di rumah itu juga berpengaruh lho. Kita punya kebiasaan A, maunya kalau sudah berumah tangga tetap A. Nah ini juga bisa dibicarakan supaya tidak menimbulkan gesekan setelah hidup satu rumah nantinya.

Mau punya anak atau enggak? Bagaimana cara pengasuhannya?

Katakanlah kita tidak mau punya anak, maka kita bisa memutuskan untuk cari pasangan yang sama-sama tidak mau punya anak. Atau kebalikannya. Kita mau punya anak berapa. Cocokkah dengan keinginan calon? Lalu kita ingin seperti apa cara mengasuhnya. Apakah hanya berdua? Atau boleh ada campur tangan dari orang lain? Maka tinggal dicocokkan dengan jawaban sang calon.

Hak dan kewajiban masing-masing

Meskipun dasarnya hak dan kewajiban suami istri sudah diatur dalam agama, tak ada salahnya juga coba diperbincangkan. Barangkali ada hak-hak yang diinginkan. Ada kewajiban yang tidak diinginkan.

Yah, intinya sih semua kembali lagi pada keinginan kita. Hanya kita yang tahu hal-hal seperti apa yang kita inginkan.

Kurang lebih 5 hal itulah yang pokok. Sisanya tinggal menyesuaikan dengan diri kita. Yang jelas, kita memang harus mengenal diri sendiri dan punya prinsip dulu. Ketika tujuan kita sudah jelas, maka kita bisa lebih mudah menentukan calon yang bisa menjadi pasangan kita.

Dengan begitu, maka menikah TIDAK AKAN seseram bayangan ketakutan-ketakutan yang seringkali kita khawatirkan. Sebab dalam pernikahan, ada nama Tuhan yang kita sebut. Maka Ia pula yang akan melindungi kita ?

Ah, dan hanya satu catatan terakhir, ketika kita ingin pernikahan diberkahi, maka caranya pun harus yang Ia ridhoi ?

β€œDan nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu, dan juga orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memberikan kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Mahaluas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (Qs. an-Nur [24]: 32)

Tagged , , , , , , ,

18 thoughts on “Agar Tidak Takut Menikah, Bicarakan 5 Hal Ini pada Calon Pasanganmu

  1. Benar, bun sebelum menikah memang kita harus mendiskusikan terlebih dahulu dengan calon pasangan kita tentang hal2 yang cukup urgen seperti lima poin yang sebutkan di atas agar nanti setelah menikah ya bisa sejalanlah, jd hal2 yg sudah dibahas sebelumnya nggak perlu dipermasalahkan lagi.

  2. komen pertamaku di celotehbunda yang baru.

    kalau saya dulu ga bicarakan soal mau punya anak apa enggak, tapi cuma bilang pingin punya anak dikit apa banyak πŸ˜€

    eh sama aja ya?

  3. Takut boleh.. tpi jangan berlebihan ya bun..
    Ya.. aku juga ngerasain takut, menjelang mau nikah..
    Tpi, aku positiv thinking aja bun.. nek.. kita juga gak sempurna..
    Mau cari laki2 yg sempurna banget ya gak bakal nemuin..

  4. Kalau kebiasaan2 dirumah sebagian besar ketahuannya setelah menikah karena suami nggak banyak omong. Yg tahu sebelum menikah pun hampir semua tahunya dari ibu & kakak ipar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.