#DiaryBundaKesundulan, Cerita Bunda, Cerita Elis, Cerita Emir, Kids, Kolaborasi

#DiaryBundaSundul: Anak Jarak Dekat Bisa Main Bareng, Ini Dia Keuntungannya!

Kemarin saya lihat gambar di bawah ini langsung mesem-mesem sendiri haha. Bener banget! Salah satu keuntungan punya anak jarak dekat itu ya kalau sudah mereka agak besar, mereka bisa main bareng ?

sumber: https://www.instagram.com/p/BlaoH1EFgKd/?taken-by=chaisplay

Oh iya baca juga nih punya Buwin:

Perasaan Seorang Buwin Kesundulan

Semenjak Elis bisa merangkak, dia sudah bisa diajak main bareng kakaknya. Mungkin kakaknya juga nungguin momen ini ya. Karena sebelumnya dia hanya main sendiri. Kalaupun sama adiknya ya di tempat aja, nggak bisa kemana-mana. Tapi sekarang, apalagi Elis sudah bisa jalan, sudah deh yang ada mereka malah asyik berdua ?

Btw, gambar di atas itu ada benarnya. Nggak selamanya main berdua itu mulus. Namanya juga kakak adik ya Buibu. Nggak afdhol rasanya kalau nggak ada pertengkaran sama sekali ? Entah itu rebutan mainan, makanan, atau rebutan mau dulu-duluan siapa ? Whuaaa. Kalau sudah begitu, mulai deh keluar suara tangisan, teriakan *usapkan dada, sabar banyak-banyak ?

Keuntungan setelah anak-anak bisa bermain bareng

Makanya daripada cerita hanya bagian itu aja, saya mau cerita bahwa sebetulnya setelah mereka bisa main bareng ini ada keuntungannya juga lho. Apa sajakah itu?

Baca: Kelebihan Punya Anak Jarak Dekat

Bunda jadi lebih santai

Hehe. Yah maklum setelah dulunya sibuk menyusui dua bayi, lalu sibuk bermain dengan salah satu aja, sekarang Bunda bisa happy dong. Bisa lebih santai karena anak-anak sudah bisa bermain sendiri. Jadi kalau saya mau melakukan pekerjaan rumah yang lain, ya tinggal biarkan mereka main berdua aja. Asal tetap dalam pantauan dan dipastikan aman.

Kemampuan sosialisasi anak yang bagus

Eh, emang jarang keluar rumah sih dasarnya haha. Jadi ini juga keuntungan banget punya anak jarak dekat. Sekarang Emir jadi ada teman mainnya. Untuk ukuran anak yang jarang keluar rumah, kemampuan sosialisasi Emir cukup bagus. Karena ketemu siapapun dia nggak takut. Kalau anggapan saya dan suami, mungkin karena dia dibiasakan ikut ayahnya ke mushola dan di rumah dia punya adiknya sebagai teman bermain.

Bunda bisa menitip adik

Misal saya mau ke kamar mandi, saya bilang ke Emir, “Emir, jaga adiknya ya. Bunda mau ke kamar mandi.” Kadang mereka bisa anteng berdua. Kalau begini saya jadi lebih tenang ninggalinnya. Tapi kalau salah satu isengnya keluar, ya sudah bunda yang mesti buru-buru keluar haha.

Belajar berbagi, giliran, dan mengalah

Nggak bisa langsung plek bisa sih. Apalagi fase mereka memang egonya masih tinggi. Tapi bukan berarti tidak bisa diajarkan untuk berbagi. Misal, “Emir, adik bagi ya makanannya.” Atau “Emir adiknya mau naik sapi, gantian ya.” Atau kalau misalnya Emir nggak mau berbagi atau giliran, ya adiknya kita kasih opsi lain. Supaya mereka sama-sama tenang dan senang. Saya nggak bisa maksa juga sih. Takutnya malah nggak bagus buat ke depannya. Jadi biarkan aja Emir atau Elis mempertahankan miliknya dulu. Nanti setelah situasinya tenang, barulah bisa saya kasih pengertian. Karena saya percaya fitrahnya anak itu baik kok. Jadi mengajarkan hal positif apapun tidak ada salahnya.

Bahagia tak terkira

Kira-kira gitu deh balada punya anak jarak dekat hehe. Kadang sebel dengan suara teriakan-teriakan dan tangisan. Capeknya juga dobel apalagi ketika mereka lagi sakit atau rewel. Tapi ketika melihat mereka anteng main berdua atau tidur dampingan, segala lelah kayaknya jadi berubah menjadi rasa syukur tak terhingga. Bahagia karena sudah dianugerahi anak-anak dengan jarak dekat yang sangat lucu tingkahnya. Ya seperti yang Chai’s Play bilang di bawah ini nih ?

sumber: https://www.instagram.com/p/BlaoH1EFgKd/?taken-by=chaisplay

BTW, Ayah Bunda ada yang punya pengalaman sama tentang anak-anak jarak dekat? Yuk sharing ?

Tagged , ,

About Ade Delina Putri

Blogger, Bookish, Stay at Home Mom Keep smile, keep spirit, positive thinking ^^
View all posts by Ade Delina Putri →

7 thoughts on “#DiaryBundaSundul: Anak Jarak Dekat Bisa Main Bareng, Ini Dia Keuntungannya!

  1. Ping-balik: #DiaryBundaSundul Perasaaan Seorang Buwin Kesundulan | Pada Suatu Hari
  2. Mungkin begitulah nasib anak sulung ya, dari luar terlihat lebih dewasa. Padahal memang sudah terlebih dulu latihan kesabaran setiap hari dengan adiknya sendiri 😀

  3. Haha.. Bnr bgt mbak.. Klo jaraknya dkt enaknya pas udah agak bsr, jarak anakku pertama n kedua cm 2th lbh sebulan, itu msh bs dibilang kesundulan g sih? ?

  4. Ini sya bru ngalami bun. Perasaan’y galau bgt. Antara percaya n g’?
    Qmikir besok gmn setelah lahiran? Skrg j anak dijagain uti. Masa mau dtambah lgi??. Anak pertama bru 10,5bln. Skrg usia kehamilanQ 9minggu.
    Pusing rasa’y mikirin kedepannya gmn bun? Mohon sarannya bun?

    1. Alhamdulillah. Diterima saja dulu ya Bunda. Supaya Bunda dan janinnya juga sehat. Kalo Allah memberikan tandanya Dia tahu Bunda siap. Urusan nanti itu dipikirkan nanti. Yang penting sekarang tetap lakukan yg terbaik. Insya Allah selalu ada celahnya nanti. Tau2 bisa ngurus dua anak aja 🙂

  5. Perlu sering baca2 artikel kyk gini supaya nambah pengetahuan..makasih artikelnya membantu 🙂
    anakku jarak nya 2tahun, alhamdulillah sejodo tp riweuhnya minta ampun untung dirumah ditemenin neneknya kalo ngga ga tau deh bisa2 tensian tinggi..
    2 2 nya selalu cari perhatian ibunya..hampir setiap menit ada aja yg direbutin ada teriakan dan tangisan..sungguh bikin stress rasanya ingin ikut nangis aja..

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.