Keluarga, Tips

Mengontrol Gula untuk Anak-anak kita

Bapaknya seorang teman meninggal akibat penyakit diabetes. Beberapa waktu lalu saya juga melihat foto seorang teman yang berprofesi sebagai perawat, yang sedang merawat kaki seseorang yang ternyata itu pasiennya yang mengidap penyakit diabetes. Dua-duanya benar-benar terlihat mengerikan. Sebelumnya kaki bapak teman saya pun pernah diamputasi. Sayang, penyakitnya semakin lama semakin menjalar dan tidak bisa diselamatkan. Innalillahi wa innailaihi roji’un. 
via Pixabay
Diabetes melitus dan penyebabnya memang berbeda-beda. Tergantung jenis diabetesnya. Jenisnya sendiri ada tiga. Yakni diabetes melitus tipe 1, diabetes melitus tipe 2, dan diabetes gestasional.
Yang mengerikan adalah diabetes melitus tipe 1 umumnya dialami oleh anak-anak. Penderita diabetes ini tidak bisa memproduksi insulin karena mengalami gangguan sistem kekebalan tubuh yang menyebabkan kerusakan sel pankreas. Penyebab pasti dari diabetes tipe 1 belum diketahui dengan jelas, tapi diduga berkaitan dengan:
1. Faktor genetik
Seringkali bersifat menurun. Maka bila kita memiliki keluarga inti dengan riwayat penyakit diabetes tipe 1, kita pun memiliki resiko yang lebih tinggi.

2. Infeksi virus
Infeksi virus menjadi dugaan untuk memicu gangguan sistem kekebalan tubuh, kemudian mengganggu fungsi pankreas pada penderita diabetes tipe 1.
Sedangkan diabetes melitus tipe 2 adalah jenis diabetes yang paling banyak dialami oleh sebagian besar diabetesi. Dan diabetes gestasional dialami oleh wanita mengandung. Syukurlah, sejak dulu bahkan sampai hamil sekarang, entah kenapa saya kurang suka makanan atau minuman yang manis apalagi kalau terlalu manis. 

Mengontrol gula untuk anak-anak kita

Maka itulah, penting bagi kita untuk mengontrol gula. Sebab diabetes melitus atau kencing manis adalah gangguan kesehatan yang memengaruhi kerja tubuh dalam menggunakan gula sebagai sumber energi. Yang semua tipe di atas tadi memiliki kesamaan yaitu adanya gangguan kerja/produksi hormon insulin yang merupakan hormon penting untuk mengelola kadar gula dalam darah. Akibatnya, kadar gula darah menjadi tinggi dan dapat menyebabkan komplikasi.
Mungkin bisa kita praktekkan pada anak-anak kita. Agar dari kecil mereka terhindar kadar gula darah yang tinggi. Yakni dengan mengontrol pemberian gula dan makanan-makanan manis sejak anak masih kecil. Supaya mereka juga tidak terbiasa dengan makanan-makanan yang manis. Makanan manis memang menggoda, tapi kalau tidak bisa dikontrol, juga bisa menyebabkan penyakit. Saya pernah nonton di Dr. Oz bahwa konsumsi gula yang normal untuk orang dewasa dalam sehari tidak boleh lebih dari 4 sendok makan. Itu artinya untuk anak-anak kita harus lebih sedikit.

Dengan langkah mengontrol gula ini, setidaknya kita turut mengurangi penyakit yang bisa menyerang keluarga dan anak-anak kita. Bukankah mencegah lebih baik daripada mengobati? 🙂

6 thoughts on “Mengontrol Gula untuk Anak-anak kita

  1. Iya mbak.. Diabetes smkin banyak saja ya penderitanya. Kmrn aku dapat broadcast message ttng kebiasan masyarakat kita yang selalu makan nasi dalam kondisi panas. Itu bener nggak ya..? Tapi klo ditelusur…masuk akal juga. Generasi jaman dlu..yang alami…yang masih mau makan nasi dalam kondisi dingin, kyaknya angka terjangkitinya kecil. Era pasca kemunculan magic jar…kayaknya angkanya meningkat.

    Tp bingung juga. Anak2, suami susah makan semua klo nasinya dlm kondisi dingin…pdhl katanya klo panas kadar gulanya jauh lbh tinggi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.