Tantangan terberat selama menikah. Pertanyaan ini muncul dari permainan Ask Me di Instagram yang diambil dari akun @theasianparent_id. Kayaknya tanpa pikir panjang, saya bisa menjawab pertanyaan ini dengan spontan. Saya akan jawab, tantangannya adalah menghadapi diri sendiri! Tantangan setelah menikah itu banyak sekali. Tapi yang menjadi tantangan paling berat ternyata bukan seperti cerita-cerita di luar sana yang diuji dengan suaminya,…
Kategori: Pernikahan
Pillow Talk: Suami atau Istri yang Memegang Kendali Rumah Tangga?
Saya kaget banget waktu suami cerita bahwa anaknya almarhum Ustadz ternama berpisah dengan istrinya. Padahal di blog Sohibunnisa saya pernah menulis panjang tentang salutnya saya pada keberanian anak Ustadz tersebut menikah di usia yang sangat muda. Alvin Faiz dan Larissa Chou. Mungkin teman-teman pembaca juga tahu cerita mereka. Hal ini jadi menarik perhatian saya lagi. Terlebih saya juga melihat beberapa…
Kemerdekaan dalam Keluarga itu Saat Kita Bisa Mengambil Keputusan Sendiri
Besok tanggal 17 Agustus dan dirayakan sebagai Hari Kemerdekaan. Kalau ngomongin kemerdekaan mungkin kita akan selalu ingat di mana negara kita bisa bebas dari tekanan penjajah. Nah mungkin begitu juga jika kita bicara kemerdekaan dari segi apapun. Merdeka itu bisa bebas dari tekanan. Dalam hal apapun, kita mampu berdiri sendiri dan tidak mendapat tekanan dari siapapun. Sesuai juga sama yang…
Ilmu Membuat Saya Lebih Paham Berumah Tangga
Saat umur 20 tahun timbul keinginan menikah, saya mulai membaca banyak buku tentang jodoh dan pernikahan. Dari mulai masa-masa memantaskan diri agar mendapat jodoh yang baik, bagaimana cara menempuh pernikahan dengan jalan yang diberkahi Allah, sampai masuk ke kehidupan pernikahan. Bukannya takut setelah membaca lika-liku rumah tangga, keinginan menikah muda itu justru menguat. Tekad untuk menuntut ilmu tentang pernikahan menguat…
Terima Kasih Suamiku Tersayang
Postingan kali ini mungkin agak sedikit melow khususnya bagi saya pribadi. Saya ingin berterima kasih pada suami saya atas segala apa-apa yang sudah dia berikan. Sudah dia lakukan untuk saya. Bahkan sudah dia relakan untuk saya. Terima kasih, Sayang. Karena Kakak sudah memilih Ade untuk ada di separuh hidup Kakak. Padahal, dulu Ade pesimis. Merasa diri bukan siapa-siapa. Tapi Kakak…