Baiklah kita panggil saja bayi saya, Emir π Rasa bahagia ternyata berhenti sampai disitu. Saat esoknya saya iseng-iseng memencet puting saya, tidak ada cairan apapun yang keluar. Saya bertanya dalam hati, lantas apa yang dihisap Emir saat pertama kali, kalau tidak ada cairan sama sekali? Sontak saja saya langsung bertanya pada teman-teman di grup WhatsApp ibu-ibu yang saya gabungi. Menurut mereka, hal itu wajar. Karena bayi memang masih kenyang tanpa menyusu selama 3 hari. Jadi tidak apa, asal tetap dirangsang terus. Tapi tetap saja saya khawatir.
Hingga tiba saatnya saya ke ruang laktasi untuk menengok Emir. Oia FYI, saya melahirkan di rumah sakit yang antara ibu dan bayinya dipisah. Jadi si ibu di ruang pemulihan, dan bayi di taruh di ruangan laktasi. Saya menggendong Emir yang masih merah. Dan perawat menyuruh saya untuk menyusuinya. Dalam hati mulai dagdigdug. Kalau ASI tidak juga keluar, bagaimana? Tapi saya tetap berusaha menyusuinya. Awal-awal, Emir terus menghisap puting saya. Hingga ia tertidur. Meski dalam pikiran saya masih kacau karena terus khawatir soal ASI yang belum keluar.
Esoknya, saya susui lagi Emir. Kali ini ia menyusu hanya sebentar karena lama kelamaan ia mulai rewel. Saya susui dia tidak mau lagi. Saya timang-timang sebentar sampai ia diam dan akhirnya saya memilih keluar dan memberi Emir pada perawat lagi. Karena memang sebelum pulang, ibu dan bayi masih dipisah. Saya semakin kacau.
Untung saja perawat yang saya tanya baik hati. Dan berkata untuk ibu yang baru pertama kali melahirkan itu hal yang wajar. Dirangsang saja terus agar keluar. Mertua dan keluarga suami juga begitu perhatian. Saya dianjurkan makan kacang untuk merangsang ASI agar keluar.
Siangnya, saya kembali lagi memencet puting saya. Masya Allah, mulai keluar cairan bening yang saat itu baru saya tahu namanya kolostrum.
Kolostrum (dari bahasa latin colostrum) atau jolong adalah susu yang dihasilkan oleh kelenjar susu dalam tahap akhir kehamilan dan beberapa hari setelah kelahiran bayi. – Wikipedia
Mungkin karena ini berkat rangsangan saya pada Emir. Sekalipun ASI tidak keluar, saya terus merangsang untuk menyusui Emir. Mencoba menata pikiran untuk meyakinkan diri bahwa saya bisa memberinya ASI. Meskipun lagi-lagi saat dibawa pulang, ia tidak mau menyusu.
Hingga hari ketiga, saya minum jamu persalinan yang dibeli dari teman kakak saya. Menurutnya, jamu itu cukup manjur untuk merangsang ASI keluar. Terbukti dari kakak ipar yang sudah minum jamu itu dan ASInya meluber. Well, benar saja. ASI saya langsung deras keluar. Dan bukan main senangnya saya :’) Sejak itu, Emir mulai mau menyusu.
![]() |
saat Emir usia dua bulan |
Maka, bagi bunda yang baru melahirkan untuk pertama kalinya, saya hanya bisa membagikan tips berikut:
1. Buang jauh rasa khawatir berlebihan soal ASI yang tidak langsung keluar.
Karena kondisi setiap ibu memang berbeda. Ada yang memang langsung lancar, namun ada pula yang kejadiannya seperti saya (hari ketiga atau keempat baru keluar). Pahami saja, bahwa kondisi itu normal. Karena lambung bayi baru lahir masih kecil sehingga bayi masih kenyang tanpa disusui. Dan baru saya ketahui, bahwa rasa khawatir yang berlebihan bisa mempengaruhi produksi ASI sehingga tidak bisa keluar.
2. Beri stimulasi atau rangsangan terus-menerus pada bayi.
3. Makan makanan yang merangsang ASI untuk keluar.
4. Abaikan mitos. Istirahat yang cukup dan makanlah apa yang ingin Bunda makan.
5. Ciptakan rasa bahagia dan yakinkan diri bahwa Bunda bisa menyusui π
- ASI kaya akan zat penting yang dibutuhkan oleh bayi seperti DHA, AA, Omega 6, laktosa, protein, laktobasilus, vitamin a, kolostrum, lemak, zat besi, laktoferin dan lisozim.
- ASI sebagai sarana untuk mendekatkan sang ibu dengan buah hatinya.
- ASI memberikan kekebalan yang optimal untuk bayi
- ASI lebih higenis dibandingkan dengan susu lain
- ASI menjadi pelindung yang baik dari berbagai penyakit. Bila bayi sakit beri saja ASI secara terus menerus. Ini lebih baik ketimbang diberi obat π
Serta manfaat lainnya yang masih banyak.
βPara ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara maβruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakanβ (Al-Baqarah [2]: 233)
Terharu bacanya Mba.. senang dengan semangat Mba Ade yang tak mudah menyerah.. jadi teringat masa2 menyusukan Bintang waktu pertama kali…
Terima kasih ya Mba, semoga jadi inspirasi ibu2 muda lainnya.
Aamiin Mbak Ira, semoga ibu lainnya juga tidak putus asa ya π
iyup abaikan mitos. aku dlu waktu ng asi jg sempet terjebak mitos. jd ya gt deh. hehe
selamat ya mbk, atas kelahiran emir dan keberhasilan mbk mmberikan asi pd emir. slm bwt si kecil yak π
Sy juga banyak nerima mitos Mbak, cuma ya saya cuek aja π
Terima kasih Mbak. Sip nanti disampaikan ke Emir hehe.
Tipsnya bener banget nih mba Ade π *jadi inget masa-masa menyusui*
Sekarang sudah ga menyusui ya Mbak?
ASI emang banyak banget manfaatnya buat si kecil