Semenjak Allah memberi kesempatan pada saya untuk hamil lebih cepat, saya justru selalu merasa berdosa jika saya tidak bersyukur saat ini. Itu sebabnya, saya sering mengingatkan diri sendiri, bahwa kelak ketika Emir sudah besar lalu dengan segala tingkahnya menguji kesabaran saya, saya harus ingat saat-saat hamil dulu. Saat Allah mempercayakan saya untuk memegang amanah besar, amanah yang diharapkan banyak orang, yang barangkali tidak semua orang dapat merasakannnya, saya harus ingat bahwa saat pertama hamil dulu saya begitu bahagia. Begitu terharu. Begitu mengharapkan kehadirannya.
Jujur saja, setelah saya sendiri merasakan hamil, saya jadi tidak habis pikir dengan orang tua yang tega memarahi anaknya, bahkan menyiksanya. Apakah ibu itu lupa ketika hamil dulu ia begitu ceria bersama suaminya? Saat bayinya dulu begitu dijaga? Tapi… ah sudahlah.
Maka yang harus disadari mungkin dua hal di bawah ini:
1. Kita dipercaya untuk diberi amanah berupa anak. Amanah yang tidak semua orang bisa mendapatkannya.
2. Saat hamil hingga melahirkan, tentulah kita begitu dalam kepayahan. Merasakan mual. Juga tanda-tanda hamil lainnya. Juga dalam kepayahan yang luar biasa saat melahirkan. Maka apa kita tega menyakiti diri sendiri dengan melupakan segala rasa sakit itu dengan menyiksa anak sendiri?
Barangkali kesabaran memang sebuah kata yang sulit pada kenyataannya, tapi bukan berarti tidak bisa diusahakan. Seperti seorang ibu, ketika tingkah anak mulai menguji kesabaran, maka ingatlah saat pertama hamil. Saat sewaktu bayi, anak kita begitu dijaga, disayang dan dimanja. Dan yang terpenting, ingatlah saat Allah memberi kepercayaan-Nya pada kita untuk memegang amanah yang diharapkan banyak orang.
Setuju bunda, karena pada hakikatnya anak memanglah sebuah ujian untuk setiap orang tuanya. Sejak ia dalam proses pembuatan, kehamilan, hingga pengasuhan, ataupun saat telah dewasa kelak. Jika seorang ibu bisa tega kepada anaknya, tanda ia memang sudah tidak memiliki keimanan pada Tuhan nya. Nauzubillah mindzaliq :'(
Benar Bun. Semoga kita terhindar dari perilaku buruk itu ya 🙂
karena semua bermula dari rasa bahagia, mungkin ornag itu tak bahagia , tak dapat dukungan dari suami, stres.itulah yang membuatnya jadi nekat
Bisa jadi ya Bun 🙂