Bincang Keluarga, Pernikahan

#BincangKeluarga: Dia Mars, Aku Venus

Menikah itu 100% bermasalah. I’m totally agree. Maksudnya bermasalah di sini pernikahan itu nggak mungkin nggak pernah ada masalah di dalamnya. Jelaslah ya karena menikah dengan orang yang berbeda. Dengan jenis yang berbeda. Serta dari keluarga yang berbeda. Maka perbedaan dalam pernikahan memang sudah sebuah keniscayaan.

 

Baca punya Mbak Rosa:

Dia Mars, Aku Venus

Saya dan suami pun begitu. Buanyaaak banget bedanya. Bahkan bisa dibilang kesamaan kami cuma satu, yaitu sama-sama BERKACAMATA. Haha. Perbedaan-perbedaan inilah yang nggak jarang bikin gesekkan di antara kami. Hingga bukan kadang lagi kejadian perselisihan. Yaa kalau mau sempurna nikah aja ya sama diri sendiri *eh.

Perbedaan antara aku dan dia

Kalau boleh disebut, mungkin inilah perbedaan-perbedaan yang paling kentara di antara kami.

Childish, dewasa.

Meskipun usia 24 udah disandang, saya masih ngerasa banyak egoisnya. Masih suka mikirin kenyamanan diri sendiri daripada kenyamanan orang-orang di sekitar saya. Bahkan sampai kini sudah punya dua anak, kayaknya saya harus belajar banyak untuk nggak bersikap kekanak-kanakkan.
Beda halnya dengan suami. Beliau jauh lebih dewasa daripada saya. Bukan sekedar usia, tapi juga secara pemikiran beliau memang lebih peka untuk orang-orang di sekitarnya. Sampai-sampai nggak sekali dua kali saya ngingetin, “jangan terlalu baik sama orang.” Hiks. Ya itu karena dia sering mengalah untuk orang lain dan berkorban untuk mereka ?

Easy going, planner

Saya bukan tipe orang yang punya rencana besar untuk hidup. Jadi lebih ke let it flow aja.
Beda lagi dengan suami yang planner banget. Segala sesuatunya lebih terencana. Dia sudah tahu apa yang dia mau dan akan dia lakukan untuk mencapai tujuannya. Bahkan besok dia mau ngapain aja dia catat haha ?

Sembrono, teliti

Pelupaan, duh itu penyakit yang aduhai banget deh buat saya. Mungkin karena hidup saya ngalir aja, jadinya saya sering lupa. Yang harusnya melakukan apa, malah nggak dilakukan. Yang harusnya bilang apa, malah nggak diomongin, euh. Yang harusnya lebih teliti, malah banyak yang ketinggalan. Whuaaa.
Beda sama suami yang telitiiii banget. Untuk urusan belanja pun dimana-mana cowok yang bosen nemenin cewek ya. Kalo kami terbalik. Saya yang bosen nemenin dia belanja haha. Ya itu karena ketelitiannya beliau. Beli baju atau barang-barang dia harus teliti banget. Ngecek apakah semua sudah sesuai atau belum hihi.

Segera, santai

Saya memang easy going, tapi untuk urusan rumah tangga bisa dibilang saya ini nggak mau santai. Maunya semua harus selesai dengan segera.
Beda dengan suami yang lebih punya prioritas lain. Alhasil dia lebih santai untuk urusan rumah tangga. Ya ada untungnya sih, jadi dia nggak pernah komplain kalo rumah berantakan haha. Karena dia tahu prioritas saya yang utama adalah pegang anak ?

Kayaknya sih itu aja ya. Walaupun sebenarnya mungkin masih banyak perbedaan dari kami. Tapi nggak mungkinlah kalau saya jabarkan satu post haha.

Dan kelihatannya saya kok banyak jeleknya, suami banyak bagusnya. Ini lebih ke ‘sadar diri’ aja sih hihi. Biar suami aja yang nilai baiknya saya gimana.

Well yeah pernikahan itu memang tidak ada yang sempurna. Karena biar bagaimana pun perbedaan akan selalu ada. Tapi bagaimana kita menyikapi perbedaan itu dan mau mengubah sifat-sifat buruk, barangkali itu yang bisa dijadikan pelajaran ?

So, gimana dengan perbedaanmu dengan pasanganmu? Adakah yang sering menimbulkan gesekkan? *ups ?

About Ade Delina Putri

Blogger, Bookish, Stay at Home Mom Keep smile, keep spirit, positive thinking ^^
View all posts by Ade Delina Putri →

6 thoughts on “#BincangKeluarga: Dia Mars, Aku Venus

  1. sama-sama berkacamata tapi kacamatanya juga pasti beda, berarti gak ada yang sama 😀 hehe bercanda bun..salam kenal ya..
    saya kalau ada perbedaan dengan pasangan pasti dibicarain sampai selesai sebelum 24 jam bun..biar gak berlarut-larut

  2. Despite the long list of differences, after all, marriage is about compromising. Mencari jalan tengah dari semua perbedaan it biar sama-sama enak ? Ye gak, mbak?
    Selamat menjalankan misi keluarga, mbak Ade.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.