Saya pikir pasca Emir sunat klamp, jalannya masih mulus. Seperti cerita teman-teman dan adik saya. Tapi ternyata… Eng ing eng…
Sebelum baca postingan ini, silakan baca dulu cerita saya di Hore Emir Sudah Disunat! ya.
Drama pasca sunat klamp
Sebenarnya sunat klamp ini mudah perawatannya. Dan sembuhnya pun bisa cepat. Tapi saya nggak nyangka, kalau Emir jadi drama setelah ini huhu.
Nggak mau dibersihkan pakai NaCl
Pas sudah selesai sunat kan memang klem masih terpasang ya. Nah kayaknya sounding saya ke Emir tuh kurang. Saya nggak jelasin metode dia sunat akan seperti apa. Karena ada drama tidak jadi metode electric cauter, ya metode klamp ini memang terbilang dadakan.
Emir kayak semacam kaget gitu. Oh kok ada tabung ini sih di penisku. Kok aneh rasanya. Mungkin begitu pikir Emir. Maklum Emir sudah mau 5 tahun, jadi lebih mikir anaknya.
Jadilah setelah pulang dan efek bius hilang, dia merasakan ngilu. Sampai sini nggak masalah, karena dia hanya mengeluh sakit sedikit. Dan biasanya dibawa tiduran aja.
Masalah baru muncul ketika dia pipis pertama kalinya. Untuk cebok pakai air, Emir takut-takut. Mungkin takut penisnya sakit. Tapi saya dan ayahnya meyakinkan kalau tidak apa-apa.
Setelah cebok, diharuskan pakai NaCl agar tetap steril. Di sini drama lagi. Anaknya nangis nggak mau disemprot. Ketimbang dia merasa ‘disakiti’ penisnya, akhirnya saya suruh dia semprot sendiri aja. Alhamdulillah mau, walaupun nangis-nangis karena takut sakit.
Sampai besok-besoknya mesti setelah cebok, dia nangis nggak mau disemprot. Baru hari ketiga, dia mulai bisa berdamai. Fiewh.
Nggak mau pakai obat tetes
Untuk mengurangi nyeri, selain minum obat nyeri dan anti bengkak, disarankan juga untuk pakai obat tetes di dalam tabung klampnya. Di sini Emir nangis lagi. Nggak mau ditetesin obat.
Saya suruh aja dia tetes sendiri. Tapi dia nggak mau. Mungkin masih takut kalau sakit.
Dengan sedikit pemaksaan, akhirnya saya yang tetes. Walaupun dia nangis-nangis jadinya hiks.
Pokoknya soal obat tetes ini, dia keukeuh nggak mau pakai. Pikir saya, ya sudahlah, semau dia aja. Saya cuma berdoa semoga tidak ada masalah.
Sisanya, Emir bisa beraktivitas seperti biasa. Dia masih bisa bermain dengan adiknya. Alhamdulillah.
Drama lepas klamp
Nggak mau berendam
Pelepasan klamp Emir, dijadwalkan hari Jum’at nya tanggal 29 Januari 2021. 4 hari dari jadwal awal sunat.
Oh iya biaya pelepasan klampnya gratis ya. Karena biaya awal sudah all in. Jadi memang tinggal janjian saja dengan dokternya dan datang langsung ke klinik.
Sebelum dilepas, dokter menyarankan untuk berendam dulu di air hangat selama 30 sampai 60 menit dari setengah jam sebelum ke klinik agar klamp mudah dilepas.
Emir drama lagi huhu. Dia nggak mau disuruh berendam. Sudah kami siapkan bak dan mainan pun, dia nangis-nangis nggak mau berendam. Padahal biasanya dia paling senang kalau disuruh main air atau berenang gitu.
Akhirnya, ayahnya terpaksa menemani di sampingnya supaya Emir lebih tenang. Kami terus bilang kalau berendam gunanya biar klamp mudah dilepas. Biar cepat sembuh.
Alhamdulillah, walaupun tidak sampai 60 menit banget, setidaknya Emir sudah berendam.
Nangis waktu dilepas
Sesampainya di ruang klinik, Emir nangislah sejadi-jadinya waktu proses pelepasan. Saya hanya dengar dari luar, karena nggak ikut masuk dan harus jaga Elis di luar.
Kata ayahnya sampai 3 orang yang memegangi :))
Padahal proses pelepasan tidak sakit. Tapi mungkin Emir agak shock.
Tidak mau pakai betadine
Setelah klamp dilepas, harapan saya Emir bisa lebih ceria. Tapi ternyata dia malah merasa bahwa sekarang penisnya ‘tidak terlindungi’ lagi.
Sepulang dari klinik itu, dia masih main-main sama adiknya. Saat mandi pun tidak ada masalah. Meskipun dia masih takut-takut penisnya kena air.
Drama dimulai saat hari Sabtunya. Emir lari-larian kecil dengan adiknya. Padahal sebelumnya sudah diingatkan untuk tidak lari-larian dulu.
Jadilah malam harinya, tiba-tiba keluar darah dari penisnya. Kami panik dong. Di situ kami baru ingat, setelah lepas harusnya pakai betadine yang dibalut dengan kassa. Yah, seperti sudah diduga, di sini drama lagi haha. Emir nangis lagi nggak mau dipakaikan kassa.
Untung ada ayahnya. Jadi ayahnya yang turun tangan memberi betadine. Meski masih nangis, tapi syukurlah, betadine sudah dibalut di penisnya.
Setelah itu, penis Emir rajin dipakaikan betadine. Meski setiap kali mau dipakai masih nangis, tapi kami bilang ke Emir bahwa itu harus supaya tidak ada darah lagi.
Alhamdulillah Emir sudah sembuh!
Alhamdulillah, hari Selasa, 4 hari pasca lepas klamp, luka sunatnya sudah benar-benar mengering. Tapi Emir maunya masih pakai celana tempurung dong 😀 Yasyudahlah ya.
Pffth, meski sedikit drama setelah lepas klamp, tapi akhirnya terlewati juga. Saya nggak nyangka kalau ternyata Emir kurang kooperatif begini. Seharusnya metode sunat klamp ini mudah dan cepat perawatan dan penyembuhannya. Tapi ya mungkin anak kami ini memang unik 😀
Sampai hari Jum’at tanggal 5 Februari kemarin, akhirnya dia baru mau ganti celana biasa. Saya yakinkan terus kalau luka penisnya sudah mengering. Emir sudah sembuh.
Yah di luar drama dia nggak mau pakai NaCl, obat tetes, dan betadine, untungnya dia masih mau minum obat tanpa drama. Dia juga bermain seperti biasa dengan adiknya. Bahkan sudah mulai bisa lari-larian dengan adiknya.
Metode sunat klamp aman dan cepat sembuhnya
So, buat yang mau menyunati anaknya, jangan takut ya dengan metode sunat klamp ini. Insya Allah metodenya oke dan hasilnya bagus. Tinggal disounding aja terus ke anaknya, kalau perlu jelasin detil dari mulai proses sunat sampai pelepasan klamp 🙂
Alhamdulillah impian saya tercapai, pengen nyunatin anak selagi masih kecil. Mumpung dia belum sekolah juga kan. Walaupun sebetulnya, saya pengen Emir sunat pas masih bayi. Pikir saya lebih mudah merawatnya. Ini terbukti di adik saya yang menyunati anaknya yang masih bayi beberapa bulan lalu dan menggunakan metode sunat klamp.
Tapi tak apa, mungkin memang baru sekarang Allah izinkan Emir disunat 🙂
Oke, sampai sini saja cerita Emir disunat. Alhamdulillah, kami lega sekarang. Tinggal menjalankan tugas-tugas lainnya sebagai orang tua 🙂
Kalau mau bertanya, boleh di kolom komen ya. Atau kalau malu boleh kirim email ke halo@celotehbunda.com atau di media sosial saya di:
Facebook: Ade Delina Putri
Instagram: @celotehbundacom
Twitter: @adedelinaputri
Terima kasih ya sudah mengikuti kisah sunat Emir ?