Inner Child, Parenting

Kita Perlu Punya Pendamping untuk Bertumbuh

Menurut saya, antara suami istri itu harus ada yang punya power. Maksudnya bukan untuk saling kuat-kuatan ke-superior-an. Melainkan untuk menegakkan, meluruskan, jika salah satu pasangannya sedang goyah, atau butuh bantuan. Dengan kata lain, power inilah yang akan membangkitkan kembali pasangannya.

Karena ketika dua-duanya lemah, maka suami istri bisa jadi mudah goyang saat terkena ‘badai’. Entah itu badai rumah tangga, maupun badai yang datang dari luar.

Kepikiran gini sih, karena saya merasakan sendiri ketika isu inner child muncul di diri saya tahun 2017. Saat itu saya sudah mulai mengalami ledakan emosi yang luar biasa.

Sebelumnya saya juga sudah pernah baca-baca tentang inner child. Makanya ketika kemarahan itu muncul, saya berdiam di kamar mandi, dan mencoba memasuki dunia masa kecil saya. Mengajaknya ngobrol, membantu “Ade kecil” memberi rasa aman dengan merasakan apa yang dia rasakan. Dan mencoba memeluknya.

Power suamilah yang membuat saya bisa bertahan

Apa lantas emosi-emosi negatif tersebut langsung hilang? Sayangnya tidak. Saya terus jungkir balik menghadapi diri sendiri. Dan mengajak ngobrol “Ade kecil” seringkali menjadi tak mudah karena emosi negatif terlalu menguasai saya.

Di sinilah yang saya bilang bahwa kita perlu punya pasangan yang memiliki power. Suami tahu sekali bagaimana diri saya mencoba bangkit berulang-ulang. Yah, ibaratnya ‘beliaulah’ yang jadi korban pertama atas semua emosi-emosi negatif saya.

Tapi tidak. Dengan keras kepalanya suami justru tetap menemani saya bahkan sampai saat ini. Sekalipun saya pernah kabur dari rumah hanya karena ingin menenangkan diri dan tak ingin menyakiti beliau lagi. Tapi tetap saja suami selalu berhasil menemukan saya kembali dan memeluk erat saya.

“Tidak begitu caranya.” Itu yang selalu suami bilang berulang-ulang. Kabur adalah cara pengecut untuk lari dari masalah. Selamanya saya tidak akan pernah ‘sembuh’ jika sikap saya terus-terusan menghindar.

Karenanya, suamilah yang membantu saya untuk menemukan diri saya yang baru. Beliau tak peduli sebegitu buruknya saya dibesarkan. Yang beliau yakini adalah bahwa sekarang saya sudah punya kuasa atas diri saya sendiri.

Buku-buku pengembangan diri yang banyak saya baca juga membantu saya untuk pulih. Itu sebabnya meskipun sikap saya serampangan, tapi saya sadar bahwa ada yang harus dibereskan dari diri saya. Dan menurut suami, ini sudah satu langkah awal yang sangat bagus karena saya bisa menyadari ada masalah di dalam diri saya.

Beliau tidak pernah keberatan mengeluarkan ‘kocek’ yang tak sedikit untuk saya mengikuti workshop healing, pergi ke psikiater, psikolog. Jutaan pun rasanya beliau tidak pernah merasa rugi jika memang bisa membuat istrinya menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Kita butuh pendamping untuk bertumbuh

Untunglah sekarang saya mendapat sebuah fasilitas yang bisa dibilang luar biasa. Ruang Pulih namanya. Saya dan beberapa teman-teman lain diberi kesempatan untuk didampingi sang founder Mbak Intan dan seorang psikiater dr. I Gusti Rai, SP.KJ untuk proses pemulihan dari masalah inner child.

Menurut saya, kita memang tidak mampu untuk berdiri sendiri. Diakui atau tidak, kita selalu butuh bantuan orang lain untuk menegakkan kembali diri kita. Dan di sinilah kita butuh pendamping jika ingin berubah, bertumbuh.

Pendamping, bahkan teman-teman yang memiliki masalah yang sejalur bisa menjadi penyemangat kita. Bahwa kita tidak sendiri. Tidak hanya kita yang paling menderita. Tidak hanya kita yang paling merana. Sebab jika mau disadari, Tuhan sudah memberi kita masing-masing masalah sesuai dengan ‘porsi’ kesanggupan diri kita.

Selain dari Mbak Intan juga dr. Rai, kami juga diajak Ruang Pulih untuk menghadiri webinar dengan narasumber-narasumber yang sudah sangat berpengalaman.

Jujur, setiap kali selesai webinar, rasanya semangat saya untuk pulih terus bangkit. Dan merasa bahwa diri saya memang berharga dan pasti bisa.

Kesadaran itu langkah awal yang bagus

Kesehatan mental itu perlu sekali. Tak apa saya baru menyadari ada yang bermasalah ketika sudah punya anak. Yang penting kesadaran diri itu muncul bahwa semua bisa disembuhkan.

Yang terngiang-ngiang dari semua buku pengembangan diri yang pernah saya baca, sampai pada pendampingan inner child therapy bersama Ruang Pulih adalah, kita perlu punya tujuan hidup. Tahu dari mana kita berasal, untuk apa kita diciptakan. Sampai kepada masa lalu yang sudah berlalu, yang sudah terjadi sebagaimana adanya, dan tak bisa kita ubah. Yang bisa kita lakukan hanyalah fokus di saat ini.

Kalau kata Pak Adi W. Gunawan, mencari akar masalah, untuk dipadamkan ‘apinya’. Dan setelah itu, kita bisa sadar dan bersedia untuk berubah. Karena kita yang sekarang, punya kuasa atas diri kita. Sebagaimana pun buruknya masa lalu menurut kita, itulah yang tetap membuat kita ada sampai saat ini.

Dan langkah saya yang baru adalah membuat kategori inner child di blog ini untuk mengabadikan proses saya. Bukan hanya cerita tentang masalah. Tapi juga untuk menuliskan, bagaimana kemajuan saya untuk pulih.

Tagged , , , ,

About Ade Delina Putri

Blogger, Bookish, Stay at Home Mom Keep smile, keep spirit, positive thinking ^^
View all posts by Ade Delina Putri →

2 thoughts on “Kita Perlu Punya Pendamping untuk Bertumbuh

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.