Pernah ada yang bilang bahwa menambah anak itu tidak mudah. Banyak hal yang harus dipikirkan. Pendidikan, biaya, sampai bagaimana dan kemana anak itu akan diarahkan. Sebenarnya bukan tak percaya akan rezeki Allah apalagi menolak rezeki. Tapi saya mulai paham bahwa kalimat “tidak mudah” tadi memang betul adanya. Apalagi di zaman sekarang dimana kasus kekerasan pada anak sedang marak oleh orang tuanya sendiri, penculikan, pedofil, jajanan berbahaya, narkoba, pornografi, dan hal-hal yang mengerikan lainnya.
Makanya saya salut dengan orang tua yang tidak hanya bisa berfokus pada anaknya, melainkan bisa ikut andil memberi sumbangsih untuk masyarakat dalam usahanya menjaga anak-anak. Saya sendiri, eung, rasanya belum sampai sana. Istilah kasarnya saya sendiri dulu saja masih harus dibenahi. Belum bisa membuktikan keberhasilan anak-anak saya.
Jadi sekiranya boleh saya paparkan apa saja yang sedang atau akan saya lakukan untuk anak-anak saya dalam meminimalisir kejahatan di luar, mungkin ini jawabannya:
Membersihkan dan memaafkan trauma-trauma dan emosi negatif masa lalu.
Saya masih belajar sekali untuk hal ini. Kenapa trauma dan emosi negatif harus dibersihkan? Karena jika terus bersemayam di dalam diri, bukan tidak mungkin ke depannya bisa meledak atau yang lebih parah bisa dilampiaskan ke anak. Makanya kenapa kita setiap orang tua diajarkan untuk memaafkan masa lalu-masa lalu yang kurang mengenakkan. Sebab dengan memaafkan, maka kita bisa lebih damai. Dan rantai perlakuan negatif bisa kita putuskan. Tentu saja ketika sudah bersih, mengurus dan mendidik anak pun bisa lebih damai.
Meminimalisir penggunaan gadget.
Seperti yang saya katakan di postingan Inilah Cara Saya Mendidik Anak-anak. Saya meminimalisir penggunaan gadget untuk mereka. Mereka boleh menonton video, melihat foto, TAPI harus dalam pengawasan saya atau suami. Saya belum bisa memberikan mereka pegang gadget sendiri sampai tiba nanti mereka mulai mengerti aturan sendiri. Dengan kata lain mereka sudah tahu apa saja yang boleh dan tidak untuk dilakukan.
Tidak membiarkan anak-anak main sendiri di luar rumah tanpa pengawasan.
Selain saya memang jarang keluar rumah, saya juga tidak membiarkan anak-anak saya keluar sendiri tanpa pengawasan orang tuanya. Mereka keluar harus bersama kami. Atau ada orang terdekatnya. Kami tidak membiarkan mereka dilepas main sendiri di luar. Apalagi sekarang marak terjadi kejahatan pada anak kecil, sungguh mengerikan rasanya kalau tidak membuat benteng sendiri.
Menjaga asupan makanan yang masuk ke mulut mereka.
Emir yang sudah lebih dari setahun, sudah boleh makan apa saja. Tapi saya tetap memastikan bahwa apapun makanan yang masuk ke mulutnya harus sepengatahuan saya. Ada yang sudah boleh dan belum boleh dia makan. Misalnya Emir belum boleh makan permen. Dan saya tidak akan menerima makanan dari orang yang tidak dikenal apalagi jika makanan itu mencurigakan.
Kejahatan bisa marak dan terjadi dimana saja. Tapi kita sebagai orang tua selalu bisa menjaga anak-anak agar kejahatan itu tidak terjadi pada anak kita ?
Meminimalisasi penggunaan gadget itu penting banget ya, Mbak, pengaruhnya sangat positif bagi anak.
Waspada, wajib.
Paranoid jangan…
Selamat menikmati haru-hari menjadi ibu, ya Mbak..
Membersihkan dan memaafkan trauma-trauma dan emosi negatif masa lalu, ini nih yang masih PR banget.
Iyes, semoga kita bisa menyelesaikannya dengan baik ya Mbak 🙂
Saya selalu kagum dengan orang tua yang memiliki banyak anak dan mampu mendedikasikan dirinya secara utuh. Saya sendiri apalah, masih jauh dari itu. Menururnkan nada bicara saja saya masih belajar. Tapi begitulah, kita harus menerima diri dan memaafkan kesalahan, berbenah diri dan selalu mengusahakan yang terbaik.
Betul Mbak istilahnya selesaikan diri sendiri dulu ya 🙂
betul banget… jaman sekarang, anak2 memang harus dijaga alias dalam pengawasan kalau lagi pegang gadget
Iyes harus disaring dulu apa yang boleh dan tidak untuk dilihat
Gak bisa menghilangkan trauma saat kecil dan memutusnya ini jadi peer ya mba..inner child kita dlu diperlakukan otang tua akhirnya dilakukan pula ke anak2 kita
Nah itu yang seringkali kita nggak sadar hiks 🙁 Semoga kita bisa memperbaiki diri ya Mbak 🙂
Jd kewajiban kita ya sbg orang tua…
Menurut saya, semua berawal dari dalam Mba, hehe
Iya betul yang terutama dari dalam dulu 🙂